Bagaimana posisi
yang benar saat imam melakukan salat janazah laki-laki maupun wanita,
adakah
perbedaan posisi imam? Jamaah Masjid Istikmal, Simomulyo Sby.
Jawaban:
Memang benar,
ketika imam salat janazah posisinya tidak sama antara janazah laki-laki
dan
perempuan. Hal ini berdasarkan beberapa riwayat berikut:
عَنْ أَبِى غَالِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ عَلَى جَنَازَةِ رَجُلٍ فَقَامَ حِيَالَ رَأْسِهِ ثُمَّ جَاءُوا
بِجَنَازَةِ امْرَأَةٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَقَالُوا يَا أَبَا حَمْزَةَ صَلِّ
عَلَيْهَا. فَقَامَ حِيَالَ وَسَطِ السَّرِيرِ. فَقَالَ لَهُ الْعَلاَءُ
بْنُ
زِيَادٍ هَكَذَا رَأَيْتَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَامَ عَلَى
الْجَنَازَةِ مُقَامَكَ مِنْهَا وَمِنَ الرَّجُلِ مُقَامَكَ مِنْهُ قَالَ
نَعَمْ.
فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ احْفَظُوا. (سنن الترمذي - ج 3 / ص 352)
Untuk posisi
janazah wanita dijelaskan dalam hadis-hadis sahih:
عَن سَمُرَة بْن جُنْدُبٍ – رضى الله عنه – قَالَ
صَلَّيْتُ وَرَاءَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – عَلَى امْرَأَةٍ
مَاتَتْ فِى
نِفَاسِهَا فَقَامَ عَلَيْهَا وَسَطَهَا
(البخارى
1332)
”Samurah bin
Jundub berkata: Saya salat di belakang Rasulullah Saw terhadap janazah
wanita
yang meninggal saat nifasnya, kemudian Rasulullah berdiri di
tengah-tengahnya”
(HR al-Bukhari 1332 dan Muslim 2281)
Kendati demikian,
para ulama berbeda pendapat berdasarkan dalil masing-masing:
(
وَقَدْ ذَهَبَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ إِلَى هَذَا ) أَيْ إِلَى أَنَّ
الْإِمَامَ يَقُومُ حِذَاءَ رَأْسِ الرَّجُلِ وَحِذَاءَ عَجِيزَةِ
الْمَرْأَةِ ( وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ
وَإِسْحَاقَ ) وَهُوَ
قَوْلُ الشَّافِعِيِّ وَهُوَ الْحَقُّ وَهُوَ رِوَايَةٌ عَنْ أَبِي
حَنِيفَةَ ... وَذَهَبَ الْحَنَفِيَّةُ
إِلَى أَنَّ الْإِمَامَ يَقُومُ بِحِذَاءِ صَدْرِ الْمَيِّتِ رَجُلًا كَانَ
أَوْ
اِمْرَأَةً ، وَهُوَ قَوْلُ أَبِي حَنِيفَةَ الْمَشْهُورُ . وَقَالَ
مَالِكٌ :
يَقُومُ حِذَاءَ الرَّأْسِ مِنْهُمَا ، وَنُقِلَ عَنْهُ أَنْ يَقُومَ
عِنْدَ
وَسَطِ الرَّجُلِ وَعِنْدَ مَنْكِبَيْ الْمَرْأَةِ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ :
حِذَاءَ
رَأْسِ الرَّجُلِ وَثَدْيِ الْمَرْأَةِ وَاسْتَدَلَّ بِفِعْلِ عَلِيٍّ
رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ ... قَالَ الشَّوْكَانِيُّ
بَعْدَ ذِكْرِ هَذِهِ الْأَقْوَالِ : وَقَدْ عَرَفْت أَنَّ الْأَدِلَّةَ
دَلَّتْ
عَلَى مَا ذَهَبَ إِلَيْهِ الشَّافِعِيُّ وَأَنَّ مَا عَدَاهُ لَا
مُسْتَنَدَ لَهُ
مِنْ الْمَرْفُوعِ إِلَّا مُجَرَّدُ الْخَطَأِ فِي الِاسْتِدْلَالِ أَوْ
التَّعْوِيلِ عَلَى مَحْضِ الرَّأْيِ أَوْ تَرْجِيحِ مَا فَعَلَهُ
الصَّحَابِيُّ
عَلَى مَا فَعَلَهُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (تحفة الأحوذي - ج 3 / ص
91)
”Sebagian ulama berpendapat bahwa imam berdiri lurus dengan
kepala janazah laki-laki, dan berdiri lurus dengan posisi tengah janazah
wanita. Ini adalah pendapat Ahmad, Ishaq, dan Syafii. Ini adalah
pendapat yang
benar, dan sebuah riwayat dari Abu Hanifah. Sebagian ulama Hanafiyah
berpendapat
bahwa imam berdiri lurus dengan dada mayit, baik laki-laki maupun
wanita, ini
adalah pendapat yang masyhur dari Abu Hanifah. Malik berkata: Imam
berdiri
lurus dengan kepala janazah laki-laki maupun wanita. Diriwayatkan pula
dari
Malik bahwa imam berdiri di tengah janazah laki-laki dan pundak janazah
wanita.
Sebagian ulama berkata: Lurus dengan kepala mayit laki-laki dan dada
mayit
wanita. Mereka berdalil dengan yang dilakukan oleh Ali Ra. Asy-Syaukani
berkata
setelah menyebut pendapat-pendapat di atas: ”Anda mengetahui bahwa
dalil-dalil
menunjukkan pada pendapat Syafii. Dan pendapat lainnya tidak memiliki
sandaran
hadis kecuali kesalahan dalam mencari dalil atau berpegangan pada suatu
pendapat atau menguatkan apa yang dilakukan sahabat daripada apa yang
dilakukan
oleh Nabi Saw” (Tuhfat al-Ahwadzi Syarah Sunan at-Tirmidzi 3/91)
Wallahu A’lam
0 Response to "Posisi Imam Saat Salat Janazah"
Posting Komentar