Tolong Jelaskan tentang Peristiwa Peristiwa Mi’raj dengan rinci ? terimakasih sebelumnya..
Jawab:
Baik Mari kita semak...
Setelah menunaikan ibadah di Baitul Maqdis kemudian didatangkan sebuah tangga syurga yang lalu dipancangkan di atas batu. Batu pijakan Nabi Muhammad s.a.w saat akan mi'raj itu disebut Shakhrah al-Muqaddasah (batu yang disucikan). Nabi Muhammad belum pernah melihat sesuatu yang lebih indah daripada tangga yang dilihatnya itu. Tangga Mi'raj itu dibuat dari emas dan perak berlapis mutiara. Tangga itu menjulang dari Baitul Maqdis ke langit dunia. Di sebelah kanannya ada 400 ribu malaikat, disebelah kirinya juga 400 ribu malaikat, di depannya seribu malaikat dan di belakangnya juga seribu malaikat...
Malaikat jibril menaikkan Nabi ke tangga. Jarak antar anak tangga sejauh perjalanan empat puluh tahun. Perjalanan mi'raj mula-mula memasuki langit dunia. Ketika naik ke langit Nabi Muhammad melihat keindahan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jibril membawa Nabi hingga tiba di depan pintu langit yang disebut pintu Hafadzah (pintu langit dunia). Di pintu itu ada malaikat penjaga yang disebut Isma’il. Dia memiliki 12.000 pembantu dan setiap pembantu memiliki 12.000 pesuruh.
Langit pertama
Jibril a.s meminta
agar dibukakan pintu, kedengaran suara bertanya: Siapakah engkau?
Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril
a.s menjawab: Nabi Muhammad saw. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah Nabi
Muhammad s.a.w telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, Beliau telah
diutuskan. Lalu Ismail membuka gerbang surga dan Nabi Muhammad bertukar
salam dan saling mendoakan. Malaikat Isma'il berkata,dikatakan "Selamat
datang wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh."
Ketika memasuki
langit pertama, Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan malaikat-malaikat
yang menyambutnya. Malaikat-malaikat itu menyambutnya dengan tersenyum
sambil membaca doa-doa, tetapi ada malaikat yang turut berdoa tetapi
sama sekali tidak tersenyum, wajahnya tampak memberengut. Nabi Muhammad
s.a.w bertanya pada Jibril tentang malaikat yang tidak tersenyum itu.
Jibril menjawab: “Jika saja dia pernah tersenyum kepada orang sebelum
kamu atau sesudah kamu , maka dia akan tersenyum kepadamu. Namun dia
tidak pernah tersenyum, dia adalah Malik, malaikat penjaga neraka.”
Nabi
Muhammad s.a.w berkata kepada Jibril, “Tidakkah dapat kamu minta
kepadanya untuk menunjukkan neraka kepadaku? Jibril mengatakan, “Baik,
wahai malaikat tunjukkan neraka kepada Muhammad!” Kemudian malaikat itu
membuka penutupnya, maka terlihat api neraka yang bergejolak sampai Nabi
mengira api itu akan menelan apa saja. Nabi Muhammad s.a.w berkata
kepada Jibril, “Wahai Jibril, perintahkan mengembalikan ke tempatnya.
Maka Jibril pun menyuruhnya untuk menutupnya. Malaikat penjaga neraka
itu berkata, “Padamlah”. Maka kembalilah tutup itu ke tempat semula.
Setelah
itu Nabi Muhammad s.a.w melihat seorang sedang menghadapi ruh-ruh
manusia. Apabila kepadanya dihadapkan ruh yang baik ia gembira dan
berkata : "Ruh yang baik keluar dari jasad yang baik".
Apabila
dihadapkan kepadanya ruh yang jahat, wajahnya memberangus sambil berucap
: "Cis ! Ruh jahat keluar dari jasad yang jahat.
Nabi bertanya kepada Jibril ;"Siapakah orang itu hai Jibril?".
Ia menjawab : "Dia Adam ayah engkau. Semua ruh anak cucunya akan melewati dia.
Ketika Nabi Muhammad saw bertemu dengan Nabi Adam a.s, Beliau disambut serta Nabi Adam a.s, mendoakannya dengan doa kebaikan.
Selanjutnya
nabi Muhammad s.a.w melihat orang-orang bermoncong seperti moncong
unta, tangan mereka memegang segumpal api seperti batu-batu, lalu
dilemparkan ke dalam mulut mereka dan keluar dari dubur. Nabi
Muhammad s.a.w bertanya: "Siapa mereka itu, Jibril?". "Mereka yang
memakan harta anak-anak yatim secara tidak sah," jawab Jibril.
Kemudian
beliau melihat orang-orang dengan perut yang sangat besar. Nabi belum
pernah melihat orang-orang seperti itu kecuali dari keluarga Fir'aun.
Mereka berjalan seperti unta yang kena penyakit dalam kepalanya, ketika
dibawa ke dalam api. Mereka diinjak-injak tak dapat beranjak dari
tempat mereka. Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Siapa mereka itu,
Jibril?". "Mereka itu tukang-tukang riba," jawabnya.
Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w melihat orang-orang, di hadapan mereka ada daging
yang gemuk dan baik, di samping ada daging yang buruk dan busuk.
Mereka makan daging yang buruk dan busuk itu dan meninggalkan yang gemuk
dan baik. Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Siapakah mereka itu,
Jibril"? "Mereka orang-orang yang meninggalkan wanita yang dihalalkan
Tuhan dan mencari wanita yang diharamkan," jawabnya.
Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w melihat wanita-wanita yang digantungkan pada
buah dadanya. Lalu Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Siapa mereka itu,
Jibril?" "Mereka itu wanita yang memasukkan laki-laki lain bukan dari
keluarga mereka.
Kemudian perjalanan diteruskan, naiklah Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril ke langit kedua.
Langit kedua
Kemudian
Jibril membawa Nabi Muhammad s.a.w naik hingga ke langit kedua.Dia
minta dibukakan maka ditanya:"Siapa engkau?" "Jibril."jawabnya."Siapa
yang bersamamu?" "Muhammad."Jawabnya lagi. "Apakah dia juga rasul?"
"Benar. "jawab Jibril. Dikatakan: "Selamat datang wahai sebaik-baiknya
yang datang."
Kemudian dibukakan. Ketika itu Nabi melihat Yahya dan Isa, di mana Jibril memperkenalkan:"Inilah Yahya dan Isa."
Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w memberi salam. Dan mereka membalas salam seraya
berkata:"Selamat datang wahai saudara yang baik dan nabi yang baik."
Kemudian naiklah Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril ke langit yang ke tiga.
Langit ketiga
Kemudian
Jibril membawa Nabi Muhammad s.a.w naik ke langit ketiga. Dia minta
dibukakan. Maka ditanya: "Siapa itu?" "Jibril." "Siapa pula yang
bersamamu?" "Muhammad." "Apakah dia seorang rasul juga?" "Benar."
"Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang."
Kemudian pintu langit
itu dibuka. Di langit yang ketiga, Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan
laki-laki yang wajahnya bagai bulan purnama. Nabi bertanya kepada
Jibril, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “ Ini adalah
saudaramu Yusuf bin Ya’qub. Dia memberi salam kepadanya dan Nabi
Muhammad s.a.w juga. Yusuf membalas, lalu berkata:"Selamat datang wahai
saudara yang soleh dan nabi yang soleh."
Selanjutnya Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke empat.
Langit keempat
Kemudian
Jibril membawa Nabi naik sampai ke langit keempat. Kemudian dia minta
dibukakan dan ditanya:"Siapakah itu?" "Jibril." "Siapa pula yang
bersamamu?"
"Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang."
Lalu
dibukakan dan setelah Nabi Muhammad s.a.w melihat Idris. Jibril
memperkenalkan:"Inilah Idris." Kami lalu memberi salam dan dia menjawab
sambil mengucapkan:"Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi
yang soleh."
Perjalananpun di teruskan, Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril terus.
Langit kelima
Kemudian
Jibril membawa Muhammad s.a.w naik ke langit kelima. Dia minta
dibukakan lalu ditanya:"Siapakah itu?" "Jibril." "Siapakah itu?"
"Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?" "Muhammad." "Apakah dia juga
seorang rasul?" "Benar."
"Selamat datang wahai sebaik-baik yang
datang." Kemudian dibukakan.. Di langit yang kelima, Nabi Muhammad s.a.w
menjumpai seorang kakek yang rambutnya putih. Jenggotnya putih dan
tebal. Nabi Muhammad s.a.w bertanya ke Jibril, “ Siapakah dia wahai
Jibril?” Jibril menjawab,” Ini adalah orang yang sangat dicintai
kaumnya, yaitu Harun bin Imran.
Seterusnya Nabi s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke enam.
Langit keenam
Kemudian
Jibril membawa Nabi ke langit keenam. Dia minta dibukakan dan
ditanya:"Siapakah di situ?" "Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?"
"Muhammad."
"Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang
wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian pintu dibuka. Di langit ke
enam ini Nabi Muhammad s.a.w bertemu dengan Nabi Musa a.s.. Beliau
seorang lelaki yang tinggi kurus dan berambut ikal. Nabi bertanya kepada
Jibril, “Siapakah dia wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Dia adalah
saudaramu, Musa bin Imran’.” Nabi Muhammad s.a.w memberi salam
kepadanya. Beliau segera menjawab: Selamat datang wahai saudara dan
nabiku yang soleh.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w dan Jibril hendak
melanjutkan perjalanan, Musa menangis. Ditanyakan kepadanya:"Mengapa
engkau menangis?" Dia berkata:"Aku menangis karena seseorang telah
diutuskan sesudahku dan ternyata umatnya yang masuk syurga lebih banyak
daripada umatku."
Seterusnya Nabi Muhammad s.a.w bersama Jibril naik ke langit yang ke tujuh.
Langit ketujuh
Kemudian Jibril membawa Nabi Muhammad s.a.w . naik ke langit
ketujuh.Dia minta dibukakan dan ditanya:"Siapakah di situ?" "Jibril,"
jawabnya. "Siapa pula yang bersamamu?"
"Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian dibukakan.
Ketika
berada di langit ke tujuh Nabi Muhammad s.a.w melihat seorang pria yang
wajahnya mirip dengannya sedang bersandar di Baitul Makmur dihadapi
oleh beberapa kaumnya. Pada Baitul Makmur setiap hari masuk tujuh puluh
ribu malaikat. Nabi Muhammad s.a.w belum pernah melihat pria yang mirip
dengannya. Nabi Muhammad s.a.w bertanya kepada Jibril siapa pria itu, ia
menjawab : "Dia ayah anda Ibrahim". Mereka memberi salam kepadanya dan
dia membalas salam sambil berkata:"Selamat datang wahai anak yang soleh
dan nabi yang soleh."
Kepada Nabi Muhammad saw, nabi Ibrahim a.s.
bersabda, "Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu
adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Nabi
Ibrahim berpesan: "Anjurkan umatmu memperbanyakkan tanaman di syurga.
Nabi Muhammad s.a.w bertanya apakah tanamannya, jawabnya Ucapkanlah
"Subhanallah Walhamdulillah walailaha illallahu Allahu akbar, wala haula
wala quwatailla billah."
Langit ketujuh adalah tempat orang-orang
yang adil, dengan malaikat yang lebih besar dari bumi ini
seluruhnya. Ia mempunyai tujuh puluh ribu kepala, tiap kepala tujuh
puluh ribu mulut, tiap mulut tujuh puluh ribu lidah, tiap lidah
dapat berbicara dalam tujuh puluh ribu bahasa, tiap bahasa dengan
tujuh puluh ribu dialek. Semua itu memuja dan memuji serta
mengkuduskan Tuhan.
Setelah melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib. Nabi Muhammad s.a.w dan Jibril masuk ke dalam Baitul Makmur dan sholat.
Kemudian
Jibril membawa Nabi ke surga. Di Surga Nabi Muhammad s.a.w melihat dan
mendengar sesuatu yang tidak pernah didengarnya di bumi. Surga itu
sangat indah. Di dalam surga terdapat kubah dari mutiara dan tanahnya
beraroma kesturi. Tanah dan lumpur surga terbuat dari zafaran, berupa
tepung putih beraroma kesturi dan sangat bersih. Cahaya surga itu
berwarna putih, bersinar terang, aromanya semerbak. Disana terdapat
gedung megah dan sungai-sungai yang mengalir. Ada istri-istri yang
cantik jelita, perhiasan-perhiasan yang banyak, tanaman-tanaman,
berbagai macam kesenangan dan kenikmatan di tempat yang tinggi.
Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w. melihat sebuah sungai susu yang tidak berubah
rasanya, sebuah sungai arak yang lezat dan sebuah sungai madu yang
jernih. Nabi Muhammad s.a.w juga melihat telaga Al-Kausar. Kemudian Nabi
Muhammad Saw. keluar dari surga.
Kemudian Jibril membawa Nabi
Muhammad s.a.w meneruskan perjalanan naik ke Sidratul Muntaha. Sidratul
Muntaha ditutup dengan warna yang tidak diketahui Nabi Muhammad s.a.w.
Di situ ada sebuah pohon yang daunnya seperti telinga gajah dan buahnya
sebesar tempayan. Di Sidratul Mutaha ini Nabi Muhammad s.a.w dapat
melihat rupa Malaikat Jibril yang asli kedua kalinya setelah sebelumnya
melihat rupa Jibril yang asli ketika menerima wahyu yang pertama di Gua
Hira. Jibril berkata:"Inilah Sidratul Muntaha." Di situ juga ada empat
sungai. Dua sungai di dalam dan dua sungai lagi di luar. Nabi bertanya:
"Dua sungai apakah ini, wahai Jibril?" Dia menjawab:"Adapun dua yang di
dalam itu adalah sungai di syurga. Sedangkan dua yang nampak jelas ini
adalah sungai Nil dan Furat."
Nabi Muhammad s.a.w melihat
pemandangan yang sangat indah di tempat itu, tidak seorang pun dapat
melukiskan keindahannya. Nabi Muhammad s.a.w telah melihat sebagian dari
tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Di Sidratul Muntaha ini
terdengarlah suara yang berseru kepada beliau, “Wahai Muhammad SAW,
masuklah.” Nabi Muhammad s.a.w kemudian diangkat melewati Sidratul
Muntaha dan ditutupi awan. Jibril tertinggal.
Nabi Muhammad SAW
berseru kepada Jibril, “Ikutlah bersamaku.” Jibril berkata, "Engkau dan
Tuhan engkau saja." Nabi Muhammad s.a.w. berkata lagi, "Adakah di sini
sahabat hendak meninggalkan sahabatnya?"
Jibril menjawab, “Inilah
saja tempatku, jika aku melintasi kawasan ini niscaya aku akan terbakar
dengan cahaya.” Malaikat Jibril tidak mampu melintasi lebih tinggi
lagi. Hanya orang yang diizinkan oleh Allah SWT yang dapat melintasi
sidratul muntaha. Nabi Muhammad adalah orang yang diangkat derajatnya
sehingga dapat melintasi lebih tinggi lagi untuk bertemu dengan Allah
SWT.
Nabi Muhammad saw melanjutkan perjalanan tanpa ditemani
malaikat Jibril. Nabi Muhammad s.a.w kemudian melalui 70.000 hijab
daripada nur hingga sampai ke Mustawa, tempat Kalam menulis, yakni Kalam
catatan di Luh Mahfuz. Di situ Nabi Muhammad s.a.w. melihat seorang
lelaki yang ghaib dalam Nur Arasy. Bertanya Nabi Muhammad s.a.w: "Siapa
ini? Adakah malaikat?""Tidak," jawab lelaki itu."Adakah nabi?" tanya
Nabi Muhammad s.a.w lagi."Tidak. Sesungguhnya aku adalah seorang lelaki
yang hidup di dunia, basah dengan menyebut nama Allah yakni berzikir dan
hatiku senantiasa terpaut kepada masjid dan aku juga tidak memaki kedua
ibu bapakku."
Nabi kemudian tiba di hadapan Arsy (singgasana
Allah). Nabi Muhammad s.a.w melihat 'Arsy Allah yang dijunjung di atas
kepala para Malaikat. Nabi Muhammad s.a.w dapat menyaksikan Allah SWT
dengan mata kepalanya. Tiada seorang pun daripada nabi atau mursalin
melihat Allah sebelum ini. Sebaik Nabi Muhammad s.a.w melihat Allah,
lantas beliau terus sujud menyembah-Nya.
Berfirman Allah: "Wahai
Muhammad." Jawab Nabi Muhammad s.a.w: "Labbaika." Firman Allah lagi:
Angkatkan kepalamu, mohonlah apa yang engkau hendak Aku berikan
kepadamu."
Nabi Muhammad s.a.w pun mengangkat kepalanya sambil
berkata: Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau
berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau
berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau
kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada
sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan
angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat
menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau
lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Aku angkatkan engkau sebagai Habib (kekasih) dan Aku
utuskan engkau untuk manusia seluruhnya supaya mengabarkan berita
gembira dan memberi peringatan.
Aku luaskan dadamu dan Aku buangkan
daripadamu dosamu dan Aku angkatkan untukmu zikirmu. Aku jadikan umatmu
sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia dan Aku jadikan umatmu
itu sederhana. Dan Aku jadikan umatmu orang yang pertama dan orang yang
terakhir dan Aku jadikan umatmu itu tiada sah khutbah dan solat hingga
mereka itu berikrar bahwa engkau hamba-Ku dan pesuruh-Ku.
"Dan Aku
jadikan daripada umatmu beberapa kaum yang mana hati mereka berpaut
dalam hati mereka. Aku telah jadikan engkau Nabi yang mula-mula
diciptakan dan Nabi yang terakhir dibangkitkan, dan Aku jadikan engkau
orang yang mula-mula dibicarakan pada Hari Kiamat.
"Dan Aku berikan
engkau tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dalam sholat yaitu surah
al-Fatihah, yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku
berikan engkau penutup surah al-Baqarah, harta yang bernilai di bawah
Arasy, ia tiada Aku beri kepada nabi sebelummu.
"Dan Aku berikan
engkau dengan delapan saham berharga yaitu Islam, hijrah; sedekah;
menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar; dijadikan engkau pembuka
dan penutup; diberikan engkau panji-panji kepujian, maka Adam dan
lainnya berada di bawah panji-panji engkau. Dan sesungguhnya pada hari
Aku menjadikan tujuh petala langit dan bumi.
"Aku fardukan ke atasmu dan umatmu 50 waktu sholat, maka dirikanlah ia."
Selesai
bermunajat kepada Allah, Nabi Muhammad s.a.w pun kembali mendapatkan
Jibril. Lalu Jibril pun memimpin tangan Nabi untuk turun. Kemudian Nabi
Muhammad s.a.w dibawa menemui nabi Ibrahim a.s.
Sesudah itu Nabi
Muhammad s.a.w turun ke tempat Musa a.s.. Musa bertanya"Apakah yang
telah diwajibkan Tuhanmu kepada umatmu? Nabi Muhammad s.a.w menjawab,
“Sesungguhnya Allah memfardukan ke atasku serta umatku dengan 50 waktu
sholat sehari semalam.”. kata Musa, 'Kembalilah kepada Tuhan mu,
mintalah keringanan, karena umatmu tidak sanggup melakukannya. Aku
sendiri telah mencoba terhadap bani israil"
“Sesungguhnya Bani
Israel yang gagah tidak mampu melakukan amalan yang lebih sedikit
daripada itu, sedangkan umatmu lemah tubuhnya, lemah hatinya, mana
mungkin mereka mampu melaksanakan tugas seberat itu.”
Selepas
mendengar kata-kata Musa itu, Nabi Muhammad s.a.w pun memandang Jibril.
Jibril mengisyaratkan supaya Nabi Muhammad s.a.w kembali ke Sidratul
Muntaha untuk menemui Allah untuk diringankan apa yang telah difardukan.
Nabi
Muhammad s.a.w kemudian kembali kepada Allah lalu beliau sujud kepada
Allah dengan berkata: "Wahai Tuhanku, ringankan terhadap umatku apa yang
diperintahkan-Mu. Sesungguhnya umatku adalah terlalu daif."
Firman
Allah: "Sesungguhnya telah Ku-kurangkan untuk umatmu itu lima waktu
sholat." Sholat yang tadinya diwajibkan 50 kali sehari itu dikurangi
menjadi 45 kali saja.
Nabi Muhammad s.a.w kemudian kembali menemui
Nabi Musa. Nabi Muhammad s.a.w berkata kepada Nabi Musa, "Sesungguhnya
Allah sudah mengurangkan untukku lima waktu solat."
kata Musa,
"umatmu tidak sanggup menunaikannya sebanyak itu, karena itu kembalilah
kepada Tuhanmu mintalah keringanan". Nabi kemudian berulang-ulang pulang
pergi antara Tuhan dengan Musa. Sehingga akhirnya Allah swt berfirman"
Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan hanyalah lima waktu sehari
semalam. Setiap sholat fardu diganjarkan dengan sepuluh ganjaran. Oleh
yang demikian, berarti lima waktu sholat fardu sama dengan lima puluh
sholat fardu. Begitu juga siapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan
tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan.
Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya.
Sebaliknya siapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak
melakukannya, niscaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia
melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya.
Setelah
mendapatkan keringanan dari Allah SWT lalu nabi kembali ke tempat Musa
dan diceritakan kepadanya apa yang telah difirmankan Tuhan itu.
Berkata
Musa: “Kembalilah kamu kepada Tuhanmu wahai Muhammad, mohonlah
keringanan sekali lagi dan sesungguhnya umatmu tiada kuasa untuk
melaksanakannya."
Jawab Nabi Muhammad: “Sesungguhnya aku telah
berulang alik kepada Tuhanku beberapa kali hingga aku merasa malu
terhadap Tuhanku dan tetap aku laksanakan perintah-Nya ini."
Tatkala itu, terdengar seruan: "Telah Aku laksanakan yang Aku fardukan dan Aku ringankan untuk hamba-Ku."
Berkata Musa: "Turunlah engkau wahai Muhammad dengan nama Allah."
Apabila
sampai di Langit Dunia, tiba-tiba Rasulullah melihat debu dan asap
serta terdengar suara berisik. Bertanyalah Nabi Muhammad s.a.w kepada
Jibril ada apa gerangannya.
Menurut Jibril, itulah syaitan yang
menutup mata manusia (anak Adam) hingga mereka tidak mampu berfikir apa
yang ada dalam alam malakut langit dan bumi. Dan jika tidak dilakukan
begitu niscaya manusia dapat melihat keajaiban-keajaibannya.”
Kemudian
Nabi Muhammad s.a.w kembali dengan tangga itu ke bumi. Nabi
Muhammad s.a.w dan Jibril sampai di Baitulmaqdis. Buraqpun dilepaskan
dari ikatannya. Dengan buroq itu Nabi kembali ke Mekah pada malam yang
sama.
Dalam perjalanan itu, Nabi melintasi beberapa unta milik orang
Quraisy yang datang dari Syam. Diantaranya ada seekor unta yang
mempunyai dua karung di atas badannya. Karung itu berwarna putih dan
hitam.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w kebetulan menuju ke arahnya,
terkejutlah unta tersebut dan lari berkeliling-keliling hingga salah
seekor daripadanya patah kaki, jatuh lalu ditinggalkan di situ oleh
pemiliknya.
Dalam perjalanan itu juga, terlihat oleh Nabi Muhammad
s.a.w sekelompok unta dan salah seekor daripadanya tersesat. Nabi
Muhammad s.a.w kemudian menuntunnya sehingga kembali dalam kelompoknya.
Nabi
Muhammad s.a.w pun memberi salam kepada mereka dan mereka mengenali
suara Rasulullah, tetapi ada juga yang tidak percaya. Kemudian Nabi
mengambil mangkuk berisi air dan meminumnya.
Pada waktu Nabi Muhammad
s.a.w akan berpisah dengan Jibril pada Subuh Isra' di Dzi Thuwa, suatu
tempat dipinggir kota Mekkah, Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril,
kaumku akan mendustakan aku". Jibril menjawab: "Abu Bakar akan
membenarkan engkau dan dialah Ash Shiddiq."
Setelah Nabi Muhammad s.a.w turun dari buroq, maka terangkatlah Buraq ke langit dan terus ke syurga.
0 Response to "Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad Saw"
Posting Komentar