Pertanyaan:
Tolong dijejaskan Peristiwa Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa karena saya masih bingung, sebelumnya Terimakasih??
Jawab:
Mari kita simak ......
Awal Perjalanan
Pada suatu malam tanggal 27 Rajab, Allah S.W.T memberikan wahyu kepada Malaikat Jibril a.s., "Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Malaikat Jibril a.s. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibril pun pergi ke syurga tempat dimana buraq berada. Kemudian dia menemukan 40 juta buraq di taman syurga. Setiap buraq memiliki mahkota di keningnya bertuliskan kata-kata, “Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah.” Di antara buraq itu, Jibril melihat pada seekor buraq yang memisahkan diri sendirian seraya menangis bercucuran air matanya. Jibril menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 ribu tahun yang lalu, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibril a.s., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."
Kemudian Jibril a.s. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu untuk dibawa kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Pada malam itu Nabi Muhammad SAW. sedang berbaring di antara dua orang yaitu paman beliau, Hamzah dan sepupu beliau, Ja'far bin Abi Thalib yang sedang tidur di dekat Kabah, tiba-tiba datang kepada beliau 3 orang lelaki yang ternyata adalah malaikat Jibril dan Mika'il beserta seorang malaikat lain. Ketika itu Muhammad terbangun oleh suara yang memanggilnya, "Hai orang yang sedang tidur, bangunlah!" Dan ia pun terbangun, di hadapannya sudah berdiri Malaikat Jibril.
Jibril memerintahkan malaikat lain mengangkat Rasulullah ke suatu tempat. Kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad saw. ke sumur Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Kemudian Jibril membelah badan beliau mulai dari tenggorokan sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: "Bawakan kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat membersihkan hati beliau. Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga kali serta membuang ketul hitam ('alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya dari hati beliau; kemudian mereka meletakkannya kembali di tempat asal. Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril. Kemudian didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan dan dituangkan habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau dipenuhi dengan kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup kembali dan di antara kedua belikat beliau distempel dengan stempel kenabian. Semua proses itu tidak menimbulkan sakit sedikit pun kepada Nabi. Setelah selesai, Nabi diminta agar berwudlu.
Pada suatu malam tanggal 27 Rajab, Allah S.W.T memberikan wahyu kepada Malaikat Jibril a.s., "Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Malaikat Jibril a.s. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."
Kemudian Jibril pun pergi ke syurga tempat dimana buraq berada. Kemudian dia menemukan 40 juta buraq di taman syurga. Setiap buraq memiliki mahkota di keningnya bertuliskan kata-kata, “Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah.” Di antara buraq itu, Jibril melihat pada seekor buraq yang memisahkan diri sendirian seraya menangis bercucuran air matanya. Jibril menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 ribu tahun yang lalu, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibril a.s., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."
Kemudian Jibril a.s. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu untuk dibawa kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Pada malam itu Nabi Muhammad SAW. sedang berbaring di antara dua orang yaitu paman beliau, Hamzah dan sepupu beliau, Ja'far bin Abi Thalib yang sedang tidur di dekat Kabah, tiba-tiba datang kepada beliau 3 orang lelaki yang ternyata adalah malaikat Jibril dan Mika'il beserta seorang malaikat lain. Ketika itu Muhammad terbangun oleh suara yang memanggilnya, "Hai orang yang sedang tidur, bangunlah!" Dan ia pun terbangun, di hadapannya sudah berdiri Malaikat Jibril.
Jibril memerintahkan malaikat lain mengangkat Rasulullah ke suatu tempat. Kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad saw. ke sumur Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Kemudian Jibril membelah badan beliau mulai dari tenggorokan sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: "Bawakan kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat membersihkan hati beliau. Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga kali serta membuang ketul hitam ('alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya dari hati beliau; kemudian mereka meletakkannya kembali di tempat asal. Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril. Kemudian didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan dan dituangkan habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau dipenuhi dengan kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup kembali dan di antara kedua belikat beliau distempel dengan stempel kenabian. Semua proses itu tidak menimbulkan sakit sedikit pun kepada Nabi. Setelah selesai, Nabi diminta agar berwudlu.
Kemudian
perjalanan dilanjutkan. Di suatu tempat Jibril menyuruh Nabi SAW turun
untuk shalat sunnah 2 rakaat. "Inilah Thuur Sina, tempat Musa
bercakap-cakap langsung dengan Tuhannya" kata Jibril. Perjalanan
dilanjutkan kembali dan untuk ketiga kalinya Jibril memerintahkan untuk
berhenti disuatu tempat dan menyuruh melakukan shalat sunnah 2 rakaat
lagi. Setelah selesai sholat berkatalah Jibril kepada Nabi saw.,
"Tahukah engkau dimana engkau sholat kali ini?" Engkau sholat di Baitul
Lahm, tempat Isa a.s. dilahirkan".
Perjalanan diteruskan
lagi. Dalam perjalanan ke Baitul Maqdis, Nabi diperlihatkan dengan
berbagai pemandangan simbolik. Setiap kali melihatnya, Jibril
menerangkan hakikat sebenarnya peristiwa tersebut.
Tiba-tiba Nabi
Muhammad saw. melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau dengan membawa
obor. Setiap kali beliau menoleh, beliau melihatnya menyebabkan mata
Rasulullah sentiasa berpaling ke arahnya. Kemudian malaikat Jibril
berkata, "Adakah engkau mau aku ajarkan kalimat untuk menghalau Ifrit
itu?" Nabi saw. bersabda, "Baik!".
Lalu malaikat Jibril berkata,
"Ucapkan: Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak ada orang yang baik dan
tidak pula orang yang durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa
saja yang turun dari langit dan dari kejahatan apa saja yang naik ke
langit; dari kejahatan apa saja yang masuk ke dalam bumi dan dari
kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari fitnah-fitnah di waktu
malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-bencana dari malam hari
dan siang hari, kecuali bencana yang datang dengan kebaikan, wahai Dzat
Yang Maha Penyayang!
Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam.
Kemudian
Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan pada hari
itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen,
buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat
Jibril beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah
gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal
baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.
Nabi Muhammad saw.
mencium bau harum. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril tentang bau
apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad saw. tersebut; beliau mendapat
jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari Masyithah beserta suami dan
kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir yang mengaku
sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya dan mengingkari ketuhanan
Fir'aun.
Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang membentur-benturkan
kepala mereka pada batu sehingga kepala mereka itu pecah. Dan setiap
kali kepala mereka pecah, maka pulih kembali, lalu mereka benturkan
kembali. Pekerjaan tersebut mereka lakukan terus-menerus tanpa berhenti.
Nabi Muhammad saw. mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas
pertanyaan beliau, bahwa perbuatan tersebut adalah gambaran dari siksaan
yang akan diberikan di hari kiamat kepada orang-orang yang malas
melakukan shalat wajib dan sering mengakhirkan dari waktunya.
Nabi
Muhammad saw. melihat kaum yang pergi berombongan seperti kawanan unta
dan kambing yang pergi ke tempat penggembalaan dalam keadaan telanjang.
Hanya kemaluan dan dubur mereka saja yang tertutup dengan secarik kain.
Mereka makan kayu berduri yang sangat busuk baunya (kayu dlari'), buah
zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat pahit) dan bara serta batu-batu dari
neraka Jahannam. Malaikat Jibril menerangkan bahwa kaum tersebut adalah
gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang tidak mau membayar zakat,
baik zakat wajib maupun zakat sunnat. Allah swt. sama sekali tidak
menganiaya mereka; tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Nabi
Muhammad saw. melihat kaum yang menghadapi dua potong daging. Yang
sepotong daging yang telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang
sepotong lagi daging mentah yang busuk. Kaum tersebut melahap daging
mentah yang busuk serta meninggalkan daging yang telah masak. Kaum
tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi yang telah mempunyai isteri
yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi pelacur dan tidur bersama
pelacur sampai pagi; dan gambaran dari para wanita yang telah mempunyai
suami yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi laki-laki hidung
belang dan tidur bersamanya sampai pagi.
Nabi Muhammad saw. melihat
kayu yang melintang di tengah jalan, sehingga tidak ada pakaian atau
lainnya yang melewatinya, kecuali kayu tersebut menyobekkannya. Keadaan
tersebut adalah sebagai gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang suka
duduk-duduk di jalanan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas.
Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad saw. malaikat Jibril membaca
ayat Al Qur'an yang tersebut dalam surat Al A'raf ayat 86 yang antara
lain berbunyi sebagai berikut: Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap
jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman
dari jalan Allah .
Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang
berenang di sungai darah dengan menelan batu. Ini adalah gambaran dari
orang yang memakan riba.
Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki
yang mengumpulkan kayu bakar. Laki-laki tersebut tidak kuat membawanya;
akan tetapi jumlah kayu bakar tesebut tidak dikurangi, melainkan
ditambahi. Ini adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang
memangku tugas atau jabatan rangkap. Dia tidak mampu menunaikan
amanat-amanat dari tugas-tugas dan jabatan-jabatan tersebut, akan tetapi
masih mau menerima tugas dan jabatan lainnya.
Nabi Muhammad saw.
melihat kaum yang mengguntingi lidah dan bibir mereka dengan gunting
besi. Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting, maka lidah dan bibir
tersebut kembali seperti sedia kala. Mereka melakukan hal tersebut
terus menerus tanpa berhenti. Ini adalah ibarat dari tukang-tukang
khutbah yang menimbulkan fitnah, yaitu tukang-tukang khutbah dari ummat
Nabi Muhammad saw. yang meng-khutbahkan apa yang mereka sendiri tidak
melakukannya.
Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang mempunyai
kuku-kuku dari logam. Mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku
tersebut. Ini adalah ibarat orang-orang yang senang menggunjing orang
lain dan melecehkan kehormatan orang lain.
Nabi Muhammad saw. melihat
sapi jantan yang besar keluar dari lubang yang kecil. Sapi tersebut
ingin masuk kembali ke dalam lubang tempat ia keluar, akan tetapi tidak
dapat. Ini adalah ibarat dari orang yang mengucapkan omongan yang besar,
kemudian dia menyesalinya, tetapi tidak dapat menarik kembali omongan
tersebut.
Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kanan:
"Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi
Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril menerangkan
kepada Nabi Muhammad saw.: "Panggilan tadi adalah panggilan dari
orang-orang Yahudi. Jika engkau memenuhi panggilan tersebut, niscaya
banyaklah di kalangan umat engkau yang menjadi Yahudi.
Nabi Muhammad
saw. mendengar panggilan dari arah kiri: "Wahai Muhammad, pandanglah
aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi Muhammad saw. tidak menjawab,
kemudian malaikat Jibril berkata kepada beliau: "Panggilan tadi adalah
panggilan dari orang-orang Nasrani dan jika engkau menjawab seruan itu
tadi, wahai Muhammad, niscaya banyaklah di kalangan umat engkau yang
menjadi Nasrani."
Nabi Muhammad saw. melihat wanita yang terbuka kedua lengan bawahnya dan memakai segala macam perhiasan. Wanita tersebut berkata: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi Muhammad saw. tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad saw. bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut, maka malaikat Jibril menjawab: "Itulah dunia!; jika engkau memenuhi panggilannya, niscaya ummat engkau lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.
Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang tua yang mengajak
beliau untuk menyimpang dari jalan yang akan dilaluinya sambil berkata:
"Kemari Muhammad !". Malaikat Jibril berkata: "Terus lurus Muhammad !".
Nabi Muhammad saw. bersabda kepada Jibril: "Siapakah dia ?". Jibril
menjawab: "Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang menginginkan agar engkau
cenderung kepadanya!".
Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang
wanita tua di pinggir jalan memanggil Nabi saw.: "Wahai Muhammad,
pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !!". Malaikat Jibril berkata
bahwa wanita tua itu adalah gambaran dari umur dunia yang tidak lagi
tersisa kecuali seperti sisa umur dari wanita tua tersebut.
Selepas
menyaksikan berbagai pemandangan simbolik itu, akhirnya sampailah
mereka di Baitul Maqdis. Kemudian Nabi mengikatkan buraq itu sebagaimana
yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Nabi Muhammad kemudian memasuki
puing-puing kuil Sulaiman. Di sana telah menanti satu jemaah. Beliau
menemukan kuil itu penuh dengan malaikat yang menantikannya. Lalu juga
dilihatnya arwah para Nabi sejak nabi Adam as. sampai dengan nabi Isa
as.. Nabi Muhammad bertanya kepada Jibril siapa mereka.
Jibril menjawab, “Mereka adalah saudaramu diantara para nabi dan malaikat ini adalah para pemimpin seluruh malaikat di surga.” Jibril kemudian berkata, “Ya, Muhammad, orang paling mulia dalam pandangan Allah, memimpin sholat.” Oleh Jibril Nabi Muhammad dikedepankan untuk menjadi Imam untuk shalat berjamaah. Nabi kemudian menjadi imam sholat berjamaah sebanyak dua rakaat. Seluruh nabi dan malaikat mengikutinya.
Setelah
selesai sholat bersama para Nabi, Beliau keluar dari Masjidil Aqsha,
kemudian Nabi s.a.w. berkata kepada Jibril: Wahai Jibril aku merasa
haus. Kemudian beliau didatangi dengan semangkuk arak dan semangkuk susu
oleh Jibril a.s. Nabi Muhammad memilih susu. Lalu Jibril a.s berkata:
“Engkau telah memilih fitrah.” "Benar, engkau telah memilih air susu
adalah lambang kesucian dan seandainya engkau mengambil minuman keras
niscaya akan tersesatlah engkau dan umat engkau."
0 Response to "Peristiwa Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa"
Posting Komentar